PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS
RANGKUMAN SISWA KELAS VIII/E SMP NEGERI 1 KOLAKA DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN
KETERAMPILAN PSOSES
Samsuddin, S.Pd., M.Hum
Pos-el:
assamsuddin@yahoo.co.id
Asmarani
Abstrak
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kemampuan menulis rangkuman siswa
VIII/E SMP Negeri 1 Kolaka belum optimal. Mereka menganggap bahwa
menulis rangkuman merupakan sesuatu yang mudah untuk dilakukan sehingga sering
dipandang kurang penting. Menulis juga dianggap sesuatu kegiatan yang menjenuhkan dan
membosankan. Dalam menulis rangkuman pengorganisasian isi meloncat-loncat sehingga menampakkan
penalaran bahasa yang kurang logis. Rendahnya persentase kemampuan menulis rangkuman
menjadi salah satu petunjuk bahwa terdapat kelemahan dalam proses belajar.
Masalah dalam
penelitian ini adalah ``Apakah penggunaan pendekatan keterampilan proses dapat
meningkatkan kemampuan menulis rangkuman siswa
VIII/E SMP Negeri 1 Kolaka?”. Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk
meningkatkan kemampuan menulis rangkuman siswa
VIII/E SMP Negeri 1 Kolaka dengan menggunakan pendekatan keterampilan
proses.
Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan di VIII/E SMP
Negeri 1 Kolaka. Ada beberapa faktor yang diteliti, yaitu (1) faktor siswa, (2) faktor guru, (3) faktor sumber belajar. Pelaksanaan
penelitian tindakan kelas ini mengikuti prosedur: perencanaan, pelaksanaan
tindakan, observasi, evaluasi, dan refleksi. Sumber data dalam penelitian
ini adalah siswa dan guru. Jenis data; jenis data yang didapatkan adalah data
kualitatif dan data kuantitatif.
Pendekatan
keterampilan proses dapat meningkatkan kemampuan menulis rangkuman siswa kelas
VIII/E SMP Negeri 1 Kolaka. Hal itu dibuktikan dengan peningkatan nilai siswa
dari tes pratindakan, siklus I dan siklus II. Deskripsi peningkatan kemampuan
menulis rangkuman siswa kelas VIII/E SMP Negeri 1 Kolaka adalah sebagai
berikut.
Hasil tes
pratindakan dari 25 siswa yang melaksanakan tes hanya 9 siswa atau 36% yang
mencapai indikator ketuntasan belajar, sedangkan 16 siswa atau 64% belum
mencapai indikator. Hasil siklus I dari 25 siswa yang melaksanakan tes 18 siswa
atau 72% yang mencapai indikator ketuntasan belajar, sedangkan 7 siswa atau 28%
belum mencapai indikator. Hasil tes siklus II dari 25 siswa yang melaksanakan
tes 24 siswa atau 96% yang mencapai indikator ketuntasan belajar, sedangkan 1
siswa atau 4% belum mencapai indikator.
Kata Kunci: peningkatan, menulis, keterampilan proses
A. Pendahuluan
Kemampuan menulis
rangkuman siswa VIII/E SMP Negeri 1
Kolaka belum optimal. Mereka menganggap bahwa menulis rangkuman merupakan
sesuatu yang mudah untuk dilakukan sehingga sering dipandang kurang penting.
Akan tetapi, menulis juga sering dianggap sesuatu kegiatan yang menjenuhkan dan
membosankan. Oleh karena itu, perlu kiranya guru mencari dan menerapkan metode
dan pendekatan yang sesuai dalam upaya meningkatkan kemampuan menulis rangkuman.
Dalam menulis rangkuman pengorganisasian isi
meloncat-loncat sehingga menampakkan penalaran bahasa yang kurang logis.
Rendahnya persentase kemampuan menulis rangkuman siswa VIII/E SMP Negeri 1 Kolaka menjadi salah satu
petunjuk bahwa terdapat kelemahan dalam proses belajar. Hal ini merupakan titik
awal peneliti dalam mengidentifikasi permasalahan belajar dan berupaya mencari
jalan keluar dari permasalahan ini.
Kenyataan di atas harus dicarikan jalan keluarnya. Salah satu yang
ditawarkan adalah penerapan pendekatan keterampilan proses dalam pembelajaran
menulis rangkuman. Pendekatan keterampilan proses merupakan suatu pengolahan
kegiatan belajar mengajar yang berfokus pada pelibatan siswa secara aktif dan
kreatif dalam proses pemerolehan hasil belajar. Pendekatan keterampilan proses
dipandang sebagai pendekatan yang oleh para pakar paling sesuai dengan pelaksanaan
proses belajar mengajar di sekolah. Pendekatan ini terutama dalam menghadapi
pertumbuhan dan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang cepat dewasa
ini (Santosa, 2011:221).
Pendekatan keterampilan proses sangat cocok digunakan dalam
pembelajaran bahasa Indonesia. Pendekatan ini akan digunakan dalam proses pembelajaran
bahasa dan sastra Indonesia pada siswa
VIII/E SMP Negeri 1 Kolaka. Pendekatan ini secara spesifik akan
diterapkan pada standar kompetensi menulis rangkuman. Penggunaan pendekatan ini
diharapkan dapat meningkatkan kemampuan menulis rangkuman siswa VIII/E SMP Negeri 1 Kolaka.
B. Metode Penelitian
1. Setting Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di
VIII/E SMP Negeri 1 Kolaka. Pemilihan sekolah ini sebagai lokasi
penelitian karena letaknya sangat strategis. Sekolah ini berada di jalan poros
Kolaka. Kondisi ini memungkinkan sekolah ini mudah diakses dari berbagai arah.
Penelitian ini diawali dengan observasi awal. Dari observasi awal
diperoleh informasi tentang keadaan siswa VIII/E SMP Negeri 1 Kolaka. Keadaan siswanya
sangat bervariasi baik dari suku, agama, dan kemampuan ekonominya. Jumlah siswa
VIII/E SMP Negeri 1 Kolaka adalah 25
orang. Dengan rincian 10 siswa laki-laki, 15 siswa perempuan.
Pembelajaran menulis rangkuman siswa
VIII/E SMP Negeri 1 Kolaka belum memadai. Hal tersebut disebabkan oleh
metode pembelajaran, media, dan partisipasi siswa yang tidak maksimal. Metode
pembelajaran menulis rangkuman siswa VIII/A
SMP Negeri 1 Kolaka adalah metode catat dan ceramah. Penyediaan media
pembelajaran masih belum maksimal. Kreativitas siswa tidak nampak. Hal ini
diduga disebabkan oleh metode pembelajaran yang tidak variatif.
Kenyataan di atas berimbas pada nilai siswa secara kuantitatif dan kualitatif.
Secara kuantitatif, banyak siswa yang tidak mencapai indikator atau ketuntasan
belajar. Secara kualitatif potensi siswa VIII/E SMP Negeri 1 Kolaka kurang, tidak
termotivasi belajar, tidak berkreatif, dan tidak senang dalam mengikuti
pelajaran.
Keadaan di atas perlu menjadi perhatian. Salah satunya diperlukan
metode pembelajaran yang variatif dan dapat memotivasi siswa sehingga lebih
berkreatif, inovatif dan aktif. Maka diperoleh alternatif pemecahan masalah
dengan menggunakan pendekatan keterampilan proses.
2. Faktor yang Diselidiki
Ada beberapa faktor yang diteliti dalam penelitian ini, yaitu faktor siswa, guru dan suber belajar
3. Rencana Tindakan
Prosedur pelaksanaan penelitian ini mengikuti
prinsip-prinsip dasar penelitian tindakan. Pelaksanaan penelitian tindakan terdiri dari beberapa tahap yang berlangsung
dalam bentuk siklus. Tahapan prosedur pelaksanaan penelitian tindakan ini menggunakan model Kemmis dan Taggart.
Setiap siklus terdiri atas empat tahap, yaitu (1) perencanaan, (2) pelaksanaan,
(3) pengamatan, dan (4) refleksi (Depdikbud,1999). Untuk memudahkan memahami
alur penelitian ini, peneliti menggambarkannya dalam bentuk bagan berikut ini.
4. Data dan Cara
Pengambilannya
Data yang didapatkan adalah data kualitatif dan data kuantitatif. Sumber
data dalam penelitian ini adalah siswa dan guru. Cara pengambilan data adalah
sebagai berikut: (1) data kualitatif diperoleh dari proses pelaksanaan
tindakan, yaitu berupa keaktifan siswa pada guru menerapkan langkah-langkah
proses pembelajaran menulis rangkuman dengan menggunakan lembar observasi,
wawancara dan checklist; (2) data
kuantitatif diperoleh dari hasil yang didapat dalam tes wawancara baik tes awal
yang diperoleh sebelum tindakan maupun tes akhir siklus tindakan. Hasil tes
tersebut dibuat dalam bentuk tabel dan diinterpretasikan
5. Teknik Analisis Data
Penelitian tindakan ini mengandung data kualitatif dan data
kuantitatif. Analisis kualitatif dilakukan untuk data kualitatif yang berupa
hasil observasi lapangan, wawancara, dan tes evaluasi.
Data kuantitatif diperoleh dari
hasil tes pratindakan dan setelah pelaksanaan tindakan serta tes pengetahuan
kemampuan menulis rangkuman siswa VIII/E
SMP Negeri 1 Kolaka pada setiap siklus. Data ini berupa hasil tes menulis
rangkuman siswa baik sebelum maupun sesudah diberikan tindakan. Sedangkan, tes
pengetahuan kemampuan menulis rangkuman siswa digunakan untuk mengetahui
peningkatan pemahaman siswa terhadap materi.
Teknik analisis kuantitatif dalam
penelitian ini menggunakan teknik statistik deskriptif, yakni teknik statistik
yang memberikan informasi mengenai data yang dimiliki dan tidak bermaksud
menguji hipotesis. Statistik deskriptif hanya digunakan untuk menyajikan dan
menganalisis data agar lebih bermakna, komunikatif, dan disertai perhitungan-perhitungan
sederhana yang bersifat memperjelas keadaan serta karakteristik data yang
bersangkutan (Nurgiyantoro, 2001:8).
6. Indikator Kinerja
Indikator keberhasilan tindakan ini dilihat dari dua kategori.
Indikator yang dimaksud yaitu dilihat dari segi proses pelaksanaan tindakan dan
dari segi hasil belajar siswa. Dari segi proses pelaksanaan tindakan ini
dikategorikan berhasil apabila dalam proses pembelajaran siswa tampak pada
sikap dan tindakan menunjukkan keaktifan, kreativitas, perasaan tertarik,
senang dan tidak jenuh selama pelaksanaan pembelajaran menulis rangkuman dengan
menggunakan pendekatan keterampilan proses. Dari segi hail belajar, apabila 85%
siswa sudah mendapat nilai lebih 7,5 berarti tindakan tersebut sudah berhasil. Sebaliknya apabila
siswa yang mendapat nilai lebih dari 7,5 belum mencapai 85% berarti tindakan itu belum
berhasil sehingga perlu diadakan tindakan selanjutnya.
C. Pembahasan
Penelitian mengenai peningkatan kemampuan menulis rangkuman siswa VIII/E
SMP Negeri 1 Kolaka diawali dengan tes pratindakan. Hasil tes pratindakan
peningkatan kemampuan menulis rangkuman siswa kelas VIII/E SMP Negeri 1 Kolaka menunjukkan dari 25 siswa
yang melaksanakan tes hanya 9 siswa atau 36% yang mencapai indikator ketuntasan
belajar, sedangkan 16 siswa atau 64% belum mencapai indikator.
Distribusi perolehan nilai siswa kelas VIII/E SMP Negeri 1 Kolaka bervariasi,
yaitu 90, 85, 80, 75, 70, dan 60. Adapun rincian perolehan nilai tersebut nilai
90 diperoleh 2 siswa (8%), 85 diperoleh 4 siswa (16%), 80 diperoleh 1 siswa (4%),
75 diperoleh 1 siswa (4%), nilai 65 diperoleh 1 siswa (4%), nilai 60 diperoleh 16
siswa (64).
Nilai rata-rata perolehan
nilai tersebut 68,4. Nilai keberhasilan individual 65% dan nilai keberhasilan secara
klasikal 85%. Adapun siswa yang mencapai keberhasilan individual atau dapat
mencapai indikator kinerja, yakni 9 siswa atau 36%, sedangkan 16 siswa atau 64%
belum mencapai indikator.
Uraian di atas menunjukkan
bahwa pada saat tes pratindakan peningkatan kemampuan menulis
rangkuman siswa kelas VIII/E SMP Negeri 1 Kolaka belum mencapai indikator
kinerja. Kemampuan siswa masih tergolong kategori rendah. Oleh karena itu, penelitian
ini dilanjutkan pada siklus I.
Kegiatan evaluasi siklus I menunjukkan bahwa dari 25 siswa yang melaksanakan
tes 18 siswa atau 72% yang mencapai indikator ketuntasan belajar, sedangkan 7
siswa atau 28% belum mencapai indikator.
Distribusi perolehan nilai siswa kelas VIII/E SMP Negeri 1 Kolaka bervariasi,
yaitu 95, 90, 85, 80, 75 dan 60. Adapun rincian perolehan nilai tersebut nilai 95 diperoleh 1
siswa (4%), 90 diperoleh 4 siswa (16%), 85 diperoleh 3 siswa (12%), 80
diperoleh 7
siswa (28%),
75 diperoleh 3 siswa (12%), nilai 60 diperoleh 7 siswa (28%).N
Nilai rata-rata perolehan
nilai tersebut 76,6. Nilai keberhasilan individual 65% dan nilai keberhasilan secara
klasikal 85%. Adapun siswa yang mencapai keberhasilan individual atau dapat
mencapai indikator kinerja, yakni 18 siswa atau 72%, sedangkan 7 siswa atau 28%
belum mencapai indikator.
Uraian di atas menunjukkan bahwa pada
saat tes siklus I kemampuan menulis rangkuman siswa kelas VIII/E SMP Negeri 1
Kolaka mengalami peningkatan. Pada pratindakan dari 25 siswa yang melaksanakan
tes hanya 9 siswa atau 36% yang mencapai indikator ketuntasan belajar,
sedangkan 16 siswa atau 64% belum mencapai indikator. Nilai rata-rata perolehan
nilai adalah 68,4. Pada siklus I dari 25 siswa yang melaksanakan tes 18 siswa atau
72% yang mencapai indikator ketuntasan belajar, sedangkan 7 siswa atau 28%
belum mencapai indikator. Nilai rata-rata perolehan sebesar 76,6. Meskipun mengalami
peningkatan dari pratindakan ke siklus I, indikator ketuntasan secara klasikal
85% belum dicapai. Oleh karena itu, penelitian dilanjutkan pada siklus kedua.
Kegiatan evaluasi siklus II menunjukkan bahwa dari 25 siswa yang melaksanakan
tes 24 siswa atau 96% yang mencapai indikator ketuntasan belajar, sedangkan 1
siswa atau 4% belum mencapai indikator.
Distribusi perolehan nilai siswa kelas VIII/E SMP Negeri 1 Kolaka bervariasi,
yaitu 95, 90, 85, 80, 75, dan 60. Adapun rincian perolehan nilai tersebut nilai
95 diperoleh 4 siswa (16%), nilai 90 diperoleh 7 siswa (28%), nilai 85
diperoleh 4 siswa (16%), 80 diperoleh 8 siswa (32%), 75 diperoleh 1 siswa (4%), nilai 60 diperoleh
1 siswa (4%).
Nilai rata-rata perolehan
nilai tersebut 85. Nilai keberhasilan individual 65% dan nilai keberhasilan secara
klasikal 85%. Adapun siswa yang mencapai keberhasilan individual atau dapat
mencapai indikator kinerja, yakni 24 siswa atau 96% yang mencapai indikator
ketuntasan belajar, sedangkan 1 siswa atau 4% belum mencapai indikator
ketuntasan.
Uraian di atas menunjukkan bahwa pada tes
siklus II peningkatan kemampuan menulis rangkuman siswa kelas VIII/E SMP Negeri
1 Kolaka mengalami peningkatan. Pada pratindakan dari 25 siswa yang melaksanakan
tes hanya 9 siswa atau 36% yang mencapai indikator ketuntasan belajar,
sedangkan 16 siswa atau 64% belum mencapai indikator. Nilai rata-rata perolehan
nilai adalah 68,4. Pada siklus I dari 25 siswa yang melaksanakan tes 18 siswa atau
72% yang mencapai indikator ketuntasan belajar, sedangkan 7 siswa atau 28%
belum mencapai indikator. Nilai rata-rata perolehan sebesar 76,6. Meskipun mengalami
peningkatan dari pratindakan ke siklus I, indikator ketuntasan secara klasikal
85% belum dicapai. Pada siklus II dari 25 siswa yang melaksanakan tes 24 siswa
atau 96% yang mencapai indikator ketuntasan belajar, sedangkan 1 siswa atau 4%
belum mencapai indikator. Nilai rata-rata perolehan sebesar 85. Dengan
demikian, penelitian ini berakhir pada siklus ini.
D. Penutup
Pendekatan keterampilan proses dapat meningkatkan kemampuan menulis
rangkuman siswa kelas VIII/E SMP Negeri 1 Kolaka. Hal itu dibuktikan dengan
peningkatan nilai siswa dari tes pratindakan, siklus I dan siklus II. Deskripsi
peningkatan kemampuan menulis rangkuman siswa kelas VIII/E SMP Negeri 1 Kolaka adalah
sebagai berikut.
Hasil tes pratindakan dari 25 siswa yang melaksanakan tes hanya 9
siswa atau 36% yang mencapai indikator ketuntasan belajar, yaitu 75 ketuntasan secara individual minimal
dicapai oleh 85% siswa, sedangkan 16 siswa atau 64%
belum mencapai indikator. Hasil siklus I dari 25 siswa yang melaksanakan tes 18
siswa atau 72% yang mencapai indikator ketuntasan belajar, yaitu 75 ketuntasan secara individual minimal
dicapai oleh 85% siswa, sedangkan 7 siswa atau 28%
belum mencapai indikator. Hasil tes siklus II dari 25 siswa yang melaksanakan
tes 24 siswa atau 96% yang mencapai indikator ketuntasan belajar, yaitu 75 ketuntasan secara individual sudah
dicapai oleh 85% siswa, sedangkan 1 siswa atau 4% belum
mencapai indikator.
Distribusi perolehan nilai siswa pada tes pratindakan bervariasi,
yaitu 90, 85, 80, 75 dan 60. Distribusi perolehan nilai pada tes siklus I bervariasi,
yaitu 95, 90, 85, 80, 75 dan 60. Distribusi perolehan nilai siswa pada tes siklus II
bervariasi, yaitu 95, 90, 85, 80, 75 dan 60.
Nilai rata-rata perolehan pada tes pratindakan adalah 71. Nilai rata-rata
perolehan adalah 77,6. Nilai rata-rata perolehan pada tes siklus II adalah 87,4.
E.
Daftar Pustaka
Akhadiah, Sabarti M.K., dkk.. 1992. Bahasa
Indonesia I. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Akhadiah, Sabarti Maidar G. Arsjad dan Sakura H.
Ridwan. 1997. Menulis. Jakarta: Dirjen Dikti Depdikbud.
Deporter, Bobbi dan Mike Hirnacki. 2002. Quantum
Learning: Membiasakan Belajar Nyaman dan Menyenangkan. Bandung: Kaifa.
Fadli, R. 2003. Terampil
Wawancara. Jakarta : PT. Grasindo.
Gie, The Liang. 2002. Terampil Mengarang.
Yogyakarta: Andi.
Hernowo. 2002. Mengikat Makna. Bandung:Kaifa.
Moeliono,
Anton M. (1990). Pembinaan dan Pengembangan Bahasa: Ancangan Alternatif di
Dalam Perencanaan Bahasa. Jakarta: Djambatan.
Nugiyantoro, Burhan. 2001. Penilaian dalam
Pengajaran Bahasa dan Sastra. Yogyakarta: BPFE.
Nurudin. 2007. Dasar-dasar Penulisan.
Malang: UMM Press.
Suriamiharja, Agus. Akhlan Husein dan Nunuy
Nurjanah. (1997/1998). Petunjuk Praktis Menulis. Jakarta: Depdikbud.
Santosa, Puji. 2011. Materi Pembelajaran Bahasa Indonesia di SD. Jakarta: Universitas
Terbuka.
Semi, Atar. 1990. Menulis Efektif. Padang: Angkasa Raya.
Tarigan, Henry Guntur. 1983. Menulis
sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa.
Tarigan, Henry Guntur. 2008. Menulis: Sebagai
Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa.
Tarigan, Djago.1991. Materi Pokok Pendidikan Bahasa Indonesia I. Jakarta: Depdikbud.
Tarigan, H.G. 1994. Menyimak Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa.
No comments :
Post a Comment