Tuesday, November 29, 2016

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS RANGKUMAN SISWA KELAS VIII/E SMP NEGERI 1 KOLAKA DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN KETERAMPILAN PSOSES


PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS RANGKUMAN SISWA KELAS VIII/E SMP NEGERI 1 KOLAKA DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN 
KETERAMPILAN PSOSES

Samsuddin, S.Pd., M.Hum
Asmarani

Abstrak

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kemampuan menulis rangkuman siswa  VIII/E SMP Negeri 1 Kolaka belum optimal. Mereka menganggap bahwa menulis rangkuman merupakan sesuatu yang mudah untuk dilakukan sehingga sering dipandang kurang penting. Menulis juga dianggap sesuatu kegiatan yang menjenuhkan dan membosankan. Dalam menulis rangkuman pengorganisasian isi  meloncat-loncat sehingga menampakkan penalaran bahasa yang kurang logis. Rendahnya persentase kemampuan menulis rangkuman menjadi salah satu petunjuk bahwa terdapat kelemahan dalam proses belajar.
Masalah dalam penelitian ini adalah ``Apakah penggunaan pendekatan keterampilan proses dapat meningkatkan kemampuan menulis rangkuman siswa  VIII/E SMP Negeri 1 Kolaka?”. Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk meningkatkan kemampuan menulis rangkuman siswa  VIII/E SMP Negeri 1 Kolaka dengan menggunakan pendekatan keterampilan proses.
Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan di  VIII/E SMP Negeri 1 Kolaka. Ada beberapa faktor yang diteliti, yaitu (1) faktor siswa, (2) faktor guru, (3) faktor sumber belajar. Pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini mengikuti prosedur: perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, evaluasi, dan refleksi. Sumber data dalam penelitian ini adalah siswa dan guru. Jenis data; jenis data yang didapatkan adalah data kualitatif dan data kuantitatif.
Pendekatan keterampilan proses dapat meningkatkan kemampuan menulis rangkuman siswa kelas VIII/E SMP Negeri 1 Kolaka. Hal itu dibuktikan dengan peningkatan nilai siswa dari tes pratindakan, siklus I dan siklus II. Deskripsi peningkatan kemampuan menulis rangkuman siswa kelas VIII/E SMP Negeri 1 Kolaka adalah sebagai berikut.
Hasil tes pratindakan dari 25 siswa yang melaksanakan tes hanya 9 siswa atau 36% yang mencapai indikator ketuntasan belajar, sedangkan 16 siswa atau 64% belum mencapai indikator. Hasil siklus I dari 25 siswa yang melaksanakan tes 18 siswa atau 72% yang mencapai indikator ketuntasan belajar, sedangkan 7 siswa atau 28% belum mencapai indikator. Hasil tes siklus II dari 25 siswa yang melaksanakan tes 24 siswa atau 96% yang mencapai indikator ketuntasan belajar, sedangkan 1 siswa atau 4% belum mencapai indikator.

Kata Kunci: peningkatan, menulis, keterampilan proses

A.    Pendahuluan
Kemampuan menulis rangkuman siswa  VIII/E SMP Negeri 1 Kolaka belum optimal. Mereka menganggap bahwa menulis rangkuman merupakan sesuatu yang mudah untuk dilakukan sehingga sering dipandang kurang penting. Akan tetapi, menulis juga sering dianggap sesuatu kegiatan yang menjenuhkan dan membosankan. Oleh karena itu, perlu kiranya guru mencari dan menerapkan metode dan pendekatan yang sesuai dalam upaya meningkatkan kemampuan menulis rangkuman. Dalam menulis rangkuman pengorganisasian isi  meloncat-loncat sehingga menampakkan penalaran bahasa yang kurang logis. Rendahnya persentase kemampuan menulis rangkuman siswa  VIII/E SMP Negeri 1 Kolaka menjadi salah satu petunjuk bahwa terdapat kelemahan dalam proses belajar. Hal ini merupakan titik awal peneliti dalam mengidentifikasi permasalahan belajar dan berupaya mencari jalan keluar dari permasalahan ini.
Kenyataan di atas harus dicarikan jalan keluarnya. Salah satu yang ditawarkan adalah penerapan pendekatan keterampilan proses dalam pembelajaran menulis rangkuman. Pendekatan keterampilan proses merupakan suatu pengolahan kegiatan belajar mengajar yang berfokus pada pelibatan siswa secara aktif dan kreatif dalam proses pemerolehan hasil belajar. Pendekatan keterampilan proses dipandang sebagai pendekatan yang oleh para pakar paling sesuai dengan pelaksanaan proses belajar mengajar di sekolah. Pendekatan ini terutama dalam menghadapi pertumbuhan dan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang cepat dewasa ini (Santosa, 2011:221).
Pendekatan keterampilan proses sangat cocok digunakan dalam pembelajaran bahasa Indonesia. Pendekatan ini akan digunakan dalam proses pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia pada siswa  VIII/E SMP Negeri 1 Kolaka. Pendekatan ini secara spesifik akan diterapkan pada standar kompetensi menulis rangkuman. Penggunaan pendekatan ini diharapkan dapat meningkatkan kemampuan menulis rangkuman siswa  VIII/E SMP Negeri 1 Kolaka.

B.     Metode Penelitian
1.      Setting Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di  VIII/E SMP Negeri 1 Kolaka. Pemilihan sekolah ini sebagai lokasi penelitian karena letaknya sangat strategis. Sekolah ini berada di jalan poros Kolaka. Kondisi ini memungkinkan sekolah ini mudah diakses dari berbagai arah.
Penelitian ini diawali dengan observasi awal. Dari observasi awal diperoleh informasi tentang keadaan siswa  VIII/E SMP Negeri 1 Kolaka. Keadaan siswanya sangat bervariasi baik dari suku, agama, dan kemampuan ekonominya. Jumlah siswa  VIII/E SMP Negeri 1 Kolaka adalah 25 orang. Dengan rincian 10 siswa laki-laki, 15 siswa perempuan.
Pembelajaran menulis rangkuman siswa  VIII/E SMP Negeri 1 Kolaka belum memadai. Hal tersebut disebabkan oleh metode pembelajaran, media, dan partisipasi siswa yang tidak maksimal. Metode pembelajaran menulis rangkuman siswa  VIII/A SMP Negeri 1 Kolaka adalah metode catat dan ceramah. Penyediaan media pembelajaran masih belum maksimal. Kreativitas siswa tidak nampak. Hal ini diduga disebabkan oleh metode pembelajaran yang tidak variatif.
Kenyataan di atas berimbas pada nilai siswa secara kuantitatif dan kualitatif. Secara kuantitatif, banyak siswa yang tidak mencapai indikator atau ketuntasan belajar. Secara kualitatif potensi siswa  VIII/E SMP Negeri 1 Kolaka kurang, tidak termotivasi belajar, tidak berkreatif, dan tidak senang dalam mengikuti pelajaran.
Keadaan di atas perlu menjadi perhatian. Salah satunya diperlukan metode pembelajaran yang variatif dan dapat memotivasi siswa sehingga lebih berkreatif, inovatif dan aktif. Maka diperoleh alternatif pemecahan masalah dengan menggunakan pendekatan keterampilan proses.

2.      Faktor yang Diselidiki
Ada beberapa faktor yang diteliti dalam penelitian ini, yaitu faktor siswa, guru dan suber belajar

3.      Rencana Tindakan
Prosedur pelaksanaan penelitian ini mengikuti prinsip-prinsip dasar penelitian tindakan. Pelaksanaan penelitian tindakan  terdiri dari beberapa tahap yang berlangsung dalam bentuk siklus. Tahapan prosedur pelaksanaan penelitian tindakan  ini menggunakan model Kemmis dan Taggart. Setiap siklus terdiri atas empat tahap, yaitu (1) perencanaan, (2) pelaksanaan, (3) pengamatan, dan (4) refleksi (Depdikbud,1999). Untuk memudahkan memahami alur penelitian ini, peneliti menggambarkannya dalam bentuk bagan berikut ini.

4.      Data dan Cara Pengambilannya
Data yang didapatkan adalah data kualitatif dan data kuantitatif. Sumber data dalam penelitian ini adalah siswa dan guru. Cara pengambilan data adalah sebagai berikut: (1) data kualitatif diperoleh dari proses pelaksanaan tindakan, yaitu berupa keaktifan siswa pada guru menerapkan langkah-langkah proses pembelajaran menulis rangkuman dengan menggunakan lembar observasi, wawancara dan checklist; (2) data kuantitatif diperoleh dari hasil yang didapat dalam tes wawancara baik tes awal yang diperoleh sebelum tindakan maupun tes akhir siklus tindakan. Hasil tes tersebut dibuat dalam bentuk tabel dan diinterpretasikan

5.      Teknik Analisis Data
Penelitian tindakan  ini mengandung data kualitatif dan data kuantitatif. Analisis kualitatif dilakukan untuk data kualitatif yang berupa hasil observasi lapangan, wawancara, dan tes evaluasi.
Data kuantitatif diperoleh dari hasil tes pratindakan dan setelah pelaksanaan tindakan serta tes pengetahuan kemampuan menulis rangkuman siswa  VIII/E SMP Negeri 1 Kolaka pada setiap siklus. Data ini berupa hasil tes menulis rangkuman siswa baik sebelum maupun sesudah diberikan tindakan. Sedangkan, tes pengetahuan kemampuan menulis rangkuman siswa digunakan untuk mengetahui peningkatan pemahaman siswa terhadap materi.
Teknik analisis kuantitatif dalam penelitian ini menggunakan teknik statistik deskriptif, yakni teknik statistik yang memberikan informasi mengenai data yang dimiliki dan tidak bermaksud menguji hipotesis. Statistik deskriptif hanya digunakan untuk menyajikan dan menganalisis data agar lebih bermakna, komunikatif, dan disertai perhitungan-perhitungan sederhana yang bersifat memperjelas keadaan serta karakteristik data yang bersangkutan (Nurgiyantoro, 2001:8).

6.      Indikator Kinerja
Indikator keberhasilan tindakan ini dilihat dari dua kategori. Indikator yang dimaksud yaitu dilihat dari segi proses pelaksanaan tindakan dan dari segi hasil belajar siswa. Dari segi proses pelaksanaan tindakan ini dikategorikan berhasil apabila dalam proses pembelajaran siswa tampak pada sikap dan tindakan menunjukkan keaktifan, kreativitas, perasaan tertarik, senang dan tidak jenuh selama pelaksanaan pembelajaran menulis rangkuman dengan menggunakan pendekatan keterampilan proses. Dari segi hail belajar, apabila 85% siswa sudah mendapat nilai lebih 7,5 berarti tindakan tersebut sudah berhasil. Sebaliknya apabila siswa yang mendapat nilai lebih dari 7,5 belum mencapai 85% berarti tindakan itu belum berhasil sehingga perlu diadakan tindakan selanjutnya.

C.    Pembahasan
Penelitian mengenai peningkatan kemampuan menulis rangkuman siswa VIII/E SMP Negeri 1 Kolaka diawali dengan tes pratindakan. Hasil tes pratindakan peningkatan kemampuan menulis rangkuman siswa kelas VIII/E SMP Negeri 1 Kolaka menunjukkan dari 25 siswa yang melaksanakan tes hanya 9 siswa atau 36% yang mencapai indikator ketuntasan belajar, sedangkan 16 siswa atau 64% belum mencapai indikator.
Distribusi perolehan nilai siswa kelas VIII/E SMP Negeri 1 Kolaka bervariasi, yaitu 90, 85, 80, 75, 70, dan 60. Adapun rincian perolehan nilai tersebut nilai 90 diperoleh 2 siswa (8%), 85 diperoleh 4 siswa (16%), 80 diperoleh 1 siswa (4%), 75 diperoleh 1 siswa (4%), nilai 65 diperoleh 1 siswa (4%), nilai 60 diperoleh 16 siswa (64).
Nilai rata-rata perolehan nilai tersebut 68,4. Nilai keberhasilan individual 65% dan nilai keberhasilan secara klasikal 85%. Adapun siswa yang mencapai keberhasilan individual atau dapat mencapai indikator kinerja, yakni 9 siswa atau 36%, sedangkan 16 siswa atau 64% belum mencapai indikator.
Uraian di atas menunjukkan bahwa pada saat tes pratindakan peningkatan kemampuan menulis rangkuman siswa kelas VIII/E SMP Negeri 1 Kolaka belum mencapai indikator kinerja. Kemampuan siswa masih tergolong kategori rendah. Oleh karena itu, penelitian ini dilanjutkan pada siklus I.
Kegiatan evaluasi siklus I menunjukkan bahwa dari 25 siswa yang melaksanakan tes 18 siswa atau 72% yang mencapai indikator ketuntasan belajar, sedangkan 7 siswa atau 28% belum mencapai indikator.
Distribusi perolehan nilai siswa kelas VIII/E SMP Negeri 1 Kolaka bervariasi, yaitu 95, 90, 85, 80, 75 dan 60. Adapun rincian perolehan nilai tersebut nilai 95 diperoleh 1 siswa (4%), 90 diperoleh 4 siswa (16%), 85 diperoleh 3 siswa (12%), 80 diperoleh 7 siswa (28%), 75 diperoleh 3 siswa (12%), nilai 60 diperoleh 7 siswa (28%).N
Nilai rata-rata perolehan nilai tersebut 76,6. Nilai keberhasilan individual 65% dan nilai keberhasilan secara klasikal 85%. Adapun siswa yang mencapai keberhasilan individual atau dapat mencapai indikator kinerja, yakni 18 siswa atau 72%, sedangkan 7 siswa atau 28% belum mencapai indikator.
Uraian di atas menunjukkan bahwa pada saat tes siklus I kemampuan menulis rangkuman siswa kelas VIII/E SMP Negeri 1 Kolaka mengalami peningkatan. Pada pratindakan dari 25 siswa yang melaksanakan tes hanya 9 siswa atau 36% yang mencapai indikator ketuntasan belajar, sedangkan 16 siswa atau 64% belum mencapai indikator. Nilai rata-rata perolehan nilai adalah 68,4. Pada siklus I dari 25 siswa yang melaksanakan tes 18 siswa atau 72% yang mencapai indikator ketuntasan belajar, sedangkan 7 siswa atau 28% belum mencapai indikator. Nilai rata-rata perolehan sebesar 76,6. Meskipun mengalami peningkatan dari pratindakan ke siklus I, indikator ketuntasan secara klasikal 85% belum dicapai. Oleh karena itu, penelitian dilanjutkan pada siklus kedua.
Kegiatan evaluasi siklus II menunjukkan bahwa dari 25 siswa yang melaksanakan tes 24 siswa atau 96% yang mencapai indikator ketuntasan belajar, sedangkan 1 siswa atau 4% belum mencapai indikator.
Distribusi perolehan nilai siswa kelas VIII/E SMP Negeri 1 Kolaka bervariasi, yaitu 95, 90, 85, 80, 75, dan 60. Adapun rincian perolehan nilai tersebut nilai 95 diperoleh 4 siswa (16%), nilai 90 diperoleh 7 siswa (28%), nilai 85 diperoleh 4 siswa (16%), 80 diperoleh 8 siswa (32%), 75 diperoleh 1 siswa (4%), nilai 60 diperoleh 1 siswa (4%).
Nilai rata-rata perolehan nilai tersebut 85. Nilai keberhasilan individual 65% dan nilai keberhasilan secara klasikal 85%. Adapun siswa yang mencapai keberhasilan individual atau dapat mencapai indikator kinerja, yakni 24 siswa atau 96% yang mencapai indikator ketuntasan belajar, sedangkan 1 siswa atau 4% belum mencapai indikator ketuntasan.
Uraian di atas menunjukkan bahwa pada tes siklus II peningkatan kemampuan menulis rangkuman siswa kelas VIII/E SMP Negeri 1 Kolaka mengalami peningkatan. Pada pratindakan dari 25 siswa yang melaksanakan tes hanya 9 siswa atau 36% yang mencapai indikator ketuntasan belajar, sedangkan 16 siswa atau 64% belum mencapai indikator. Nilai rata-rata perolehan nilai adalah 68,4. Pada siklus I dari 25 siswa yang melaksanakan tes 18 siswa atau 72% yang mencapai indikator ketuntasan belajar, sedangkan 7 siswa atau 28% belum mencapai indikator. Nilai rata-rata perolehan sebesar 76,6. Meskipun mengalami peningkatan dari pratindakan ke siklus I, indikator ketuntasan secara klasikal 85% belum dicapai. Pada siklus II dari 25 siswa yang melaksanakan tes 24 siswa atau 96% yang mencapai indikator ketuntasan belajar, sedangkan 1 siswa atau 4% belum mencapai indikator. Nilai rata-rata perolehan sebesar 85. Dengan demikian, penelitian ini berakhir pada siklus ini.
D.    Penutup
Pendekatan keterampilan proses dapat meningkatkan kemampuan menulis rangkuman siswa kelas VIII/E SMP Negeri 1 Kolaka. Hal itu dibuktikan dengan peningkatan nilai siswa dari tes pratindakan, siklus I dan siklus II. Deskripsi peningkatan kemampuan menulis rangkuman siswa kelas VIII/E SMP Negeri 1 Kolaka adalah sebagai berikut.
Hasil tes pratindakan dari 25 siswa yang melaksanakan tes hanya 9 siswa atau 36% yang mencapai indikator ketuntasan belajar, yaitu 75 ketuntasan secara individual minimal dicapai oleh 85% siswa, sedangkan 16 siswa atau 64% belum mencapai indikator. Hasil siklus I dari 25 siswa yang melaksanakan tes 18 siswa atau 72% yang mencapai indikator ketuntasan belajar, yaitu 75 ketuntasan secara individual minimal dicapai oleh 85% siswa, sedangkan 7 siswa atau 28% belum mencapai indikator. Hasil tes siklus II dari 25 siswa yang melaksanakan tes 24 siswa atau 96% yang mencapai indikator ketuntasan belajar, yaitu 75 ketuntasan secara individual sudah dicapai oleh 85% siswa, sedangkan 1 siswa atau 4% belum mencapai indikator.
Distribusi perolehan nilai siswa pada tes pratindakan bervariasi, yaitu 90, 85, 80, 75 dan 60. Distribusi perolehan nilai pada tes siklus I bervariasi, yaitu 95, 90, 85, 80, 75 dan 60. Distribusi perolehan nilai siswa pada tes siklus II bervariasi, yaitu 95, 90, 85, 80, 75 dan 60.
Nilai rata-rata perolehan pada tes pratindakan adalah 71. Nilai rata-rata perolehan adalah 77,6. Nilai rata-rata perolehan pada tes siklus II adalah 87,4.

E.     Daftar Pustaka

Akhadiah, Sabarti M.K., dkk.. 1992. Bahasa Indonesia I. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Akhadiah, Sabarti Maidar G. Arsjad dan Sakura H. Ridwan. 1997. Menulis. Jakarta: Dirjen Dikti Depdikbud.

Deporter, Bobbi dan Mike Hirnacki. 2002. Quantum Learning: Membiasakan Belajar Nyaman dan Menyenangkan. Bandung: Kaifa.

Fadli, R. 2003. Terampil Wawancara. Jakarta : PT. Grasindo.

Gie, The Liang. 2002. Terampil Mengarang. Yogyakarta: Andi.

Hernowo. 2002. Mengikat Makna. Bandung:Kaifa.

Moeliono, Anton M. (1990). Pembinaan dan Pengembangan Bahasa: Ancangan Alternatif di Dalam Perencanaan Bahasa. Jakarta: Djambatan.

Nugiyantoro, Burhan. 2001. Penilaian dalam Pengajaran Bahasa dan Sastra. Yogyakarta: BPFE.

Nurudin. 2007. Dasar-dasar Penulisan. Malang: UMM Press.

Suriamiharja, Agus. Akhlan Husein dan Nunuy Nurjanah. (1997/1998). Petunjuk Praktis Menulis. Jakarta: Depdikbud.

Santosa, Puji. 2011. Materi Pembelajaran Bahasa Indonesia di SD. Jakarta: Universitas Terbuka.

Semi, Atar. 1990. Menulis Efektif. Padang: Angkasa Raya.

Tarigan, Henry Guntur. 1983. Menulis sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa.

Tarigan, Henry Guntur. 2008. Menulis: Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa.

Tarigan, Djago.1991. Materi Pokok Pendidikan Bahasa Indonesia I. Jakarta: Depdikbud.

Tarigan, H.G. 1994. Menyimak Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa.

No comments :

Post a Comment