Monday, December 5, 2016

PERBUDAKAN (Naskah Drama Satu Babak)


PERBUDAKAN (Naskah Drama Satu Babak)
OLEH
SAMSUDDIN
DESKRIPSI NASKAH
DRAMA ini diadaptasi dari kisah Bilal Bin Rabah. Seorang budak berkulit hitam dari turunan Habsyi. Seorang budak belian yang sangat kokoh mempertahankan kalimat Ilahi dalam hatinya. Siksaan, deraan dan makian yang dilontarkan padanya tidak menjadikannya rendah dan hina di hadapan manusia untuk tetap mempertahankan kalimat Ilahi dalam hatinya. Seorang budak, yang memiliki keyakinan yang kuat tentang kebenaran ajaran yang dibawa oleh Rasulullah SAW.

ADEGAN I
SUASANA REDUP. DESIRAN ANGIN PADANG PASIR MENGGEMURUH, BUNYI BATU YANG DILEMPARKAN KETUBUH BUDAK TERDENGAR SANGAR. SUARA AZAN TERDENGAR SAMAR. SUARA AHAD… AHAD… TERUS TERLAFAZKAN OLEH BUDAK. AZAN MASIH TETAP SAMAR TERDENGAR. LAMPU MENYALA PERLAHAN.
(AZAN)

Majikan      : (garang) Suara apa itu? Suara apa itu?
Budak         : Ahad…
Majikan      : Ahad… ahad… suara seruan? Ha… Ha… Biadab kau. Tidak pernah diajar oleh nenek moyangku
Budak         : Ahad… Ahad… Seruan suci…
Majikan      : Seruan suci, apa maksudmu?
Budak        : Kebenaran…
Majikab      : Kebenaran? Baru terjadi…
Budak        : Kebenaran yang akan menghancurkan Latta dan Uzza
Majikan      : Berani sekali kamu. Lihatlah dirimu sendiri
Budak        : Inilah yang ingin kutunjukan pada seluruh kaum Habsy
Majikan      : Kehancuran dan kerendahan dirimu?
Budak         : Agama kebenaran yang akan mengubur dalam Latta dan Uzza. Tuhan yang kamu buat sendiri itu. (dengan suara lantang)
Majikan      : Dasar budak!!! Biadap!!! Tidak tahu diri. Kubunuh kau... Rasakan ini.
Budak        : Sedikitpun, kamu tak akan mampu mengubah keyakinanku
Majikan      : Akan kupanggang di lapangan terbuka. Biar semua kaum dapat melihat kemalanganmu.
Budak        : Ahad… Ahad…
Majikan      : Rasakan…Rasakan… Rasakan... Masih akan menyebut Ahad…?
Budak         : (tertawa) Pukulan cambukmu telah kurasakan sebagai sebuah kenikmatan. Tubuhku tidak akan koyak karena pukulanmu…
Majikan      : Rasakan ini…
Budak         : Ahad… Ahad…
Majikan      : Rasakannnnnnn…
Budak         : Teruskan… Teruskanlah… Sampai engkau merasa puas. Pukullah tubuhku semaumu. Tapi tak dapat kau ubah keyakinanku. Ha… ha… inilah kenikmatan yang tertinggi yang pernah kurasakan. Kenikmatan mempertahankan kebenaran ajaran Muhammad. Ahad… Ahad…
Majikan      : Biadap… Akan kubakar tubuhmu dengan neraka jahannam…(majikan putus asa. Menyiksa bilal. Ia keluar sambil erpikir, apa lagi yang harus ia lakukan untuk mengubah keyakinan Budaknya)
Budak         : Lakukanlah… Itulah kabar gembira yang telah lama kurindukan dari saudagar yang tidak tahu diri
ADEGAN II
MAJIKAN PUTUS ASA. TERLIHAT DUDUK PADA BATU BESAR. IA KELELAHAN MENYIKSA BUDAKNYA. SUARA AZAN MENGGEMA. LAMPU MENYALA PERLAHAN. TERLIHAT BUDAK MASIH TEGAR.

Algojo I            : Wahai manusia malang, kamu pengikut Tuanku atau Muhammad?
Budak              : Pengikut kebenaran…
Algojo II           : (tertawa) Ia mulai mengakui kebenaran Latta dan Uzza
Budak              : Ahad… Ahad…
Algojo II           : Ubahlah ucapanmu itu. sesungguhnya Ia tidak dapat menyelamatkan kamu dari badai ini!
Algojo I            : Ya. Sebutlah Latta dan Uzza. Niscaya akan datang kepadamu penolong-penolongnya.
Budak              : Latta dan Uzza menolong kalian karena kebodohan dan kejahilan kalian
Algojo II           : Biadab… !!! (sambil mengangkat cambuknya)
Algojo I            : Sabar!!! Budak malang ini sedang menguji kesabaran kita
Algojo II           : Kuseret tubuhmu di padang pasir!
Budak              : Itu hanya pantas dilakukan kepada Latta dan Uzza…tuhan kalian yang bodoh dan malang itu
Algojo I            : Kamu menghina tuhan kami
Budak              : Tuhan kalian juga menghina kalian
Algojo I            : Rasakan ini… (sambil memukul budak dengan cambuk)
Budak              : Ahad… Ahad…
Algojo I            : Demi kesucian dan kebenaran Latta dan Uzza, akan kulumati tubuhmu dengan cambuk ini.
Budak              : Kalian telah berada di balik tabir kegelapan. Latta dan Uzza telah menggunakan kebodohan dan kejahilan ajaran nenek moyang kalian untuk menyesatkan kalian. Ajaran kesesatan yang telah menjalar pada hati kalian selama puluhan tahun
Algojo II           : Demi mempertahankan kesucian ajaran nenek moyang kami (sambil memukuli Bilal), akan kukoyak-koyak tubuhmu sampai tidak dikenali (sambil memukul)
Budak              : Ahad… Ahad… Nenek moyang kalian sedang menertawakan kebodohan kalian
Algojo I            : Rasakannnn…
Budak              : Pukulanmu masih belum terasa
(MAJIKAN BERDIRI. ALGOJO MUNDUR)
Majikan            : Serahkan padaku… Akan kutunjukkan kepada seluruh penduduk Mekah dan kaum Quraisy yang membangkan dari kekuasaan Latta dan uzza. Rasakan ini… Akan kutunjukkan kepada seluruh penduduk Mekah dan kaum Quraisy tentang sejarah perbudakan yang membangkan dari Latta dan Uzza. Tidak ada seorangpun yang sanggup menyelamatkan diri. (Berteriak) Wahai penduduk Negeri Mekah dan Kaum Quraisy… saksikanlah ini… saksikan sejarah kekuatan dan kekuasaaan Latta dan Uzza… kekuatan yang……
Budak              : Ahad… Ahad…
Majikan            : (karena kelelahan sampai tidak dapat membedakan ucapa budak) Bagus… kamu menyebut tuhanku… sudah kuduga, kamu akan menyebut Latta dan Uzza di hadapanku (Algojo bingung). Sebutlah Latta sekali lagi…
Majikan            : Sebutlah Latta dan Uzza sekali lagi…
Budak              : Ahad… Ahad…
Majikan            : apaaa…!!!
Budak              : Wahai… Umayah… puaskanlah hatimu. Kebenaran Nur ilahi akan segera tiba… tubuh ini akan menjadi saksi kebenaran ajaran Muhammad…
Majikan            : Jangan sebut nama itu di hadapanku!
Budak              : Umayah… tubuhku dapat kau lumatkan tetapi kamu tidak akan mampu menghalangi hatiku dan jiwaku menempuh kebebasan jiwa memegang hak-hak dan kebenaran ilahi
Majikan            : Akan kubakar kamu!!!
Budak              : Hatiku dan kebenaran tidak akan hangus dilalap api yang kau nyalakan
Majikan            : Pengawal!!! (algojo I dan II maju)… himpit badanya dengan batu (segera menghimpit tubuh budak dengan batu-batu besar)
Budak              : Ahad… Ahad…
Majikan            : Ikat dia… seret… di padang pasir. Biar dia merasakan terik mentari dan perih bebatuan
(Algojo I dan II segera mengikat budak. Sebelum sempat diseret di atas padang pasir, lewat Abu Bakar)

ADEGAN III
WAKTU MENJALANG ZUHUR. BUDAK BERADA DI PADANG PASIR. IA TETAP SABAR DAN TAK TERGOYAHKAN. SEMENTARA MEREKA MENYIKSANYA, TIBA-TIBA DATANG PENYELAMAT

Penolong         : Apakah kalian akan membunuh seorang laki-laki karena mengatakan bahwa Tuhannya ialah Allah?
Majikan           : apa urusanmu?
Penolong         : Agama
Majikan           : Agama? Maksudmu?
Penolong         : Ahad…
Majikan           : Ahad… demi Latta dan Uzza…
Penolong         : Agama kebenaran dari nur ilahi
Majikan           : Demi Latta dan Uzza…
Penolong         : Nur Ilahi akan menghancurkannya
Majikan           : Jadi…
Penolong         : Budak ini kutebus
Budak             : Ahad… Ahad… Jadi…
Penolong         : Mulai sekarang kamu bebas
Majikan           : Apa?
Penolong         : Dia akan aku jadikan manusia yang merdeka
Majikan           : Ingin kulihat…
Penolong         : Terimalah ini untuk tebusannya, lebih tinggi dari harganya, dan bebaskan ia…
Budak             : Saya merdeka
Penolong         : Inilah syari`at nur Ilahi
Majikan           : Aku telah berputus asa menundukan dia. Bawalah dia! Demi Latta dan Uzza, seandainya harga tebusannya tak lebih dari satu Ugia, pastilah ia akan kulepas juga (Umayah dan algojonya meninggalakan penolong dan budak serta pengikut nur ilahi lainnya)
Penolong         : Demi Tuhan, seandainya kalian tak hendak menjualnya kecuali seratus ugia, pastilah akan kubayar juga
Budak             : Ahad… Ahad… Aku bebas….?
Penolong         : Mulai sekarang, engkau menjadi manusia yang merdeka. Sejajar dengan kaum muslimin yang lain
Budak             : Ahad… Ahad…
ALLAHU AKBAR… ALLAHU AKBAR
ALLAHU AKBAR… ALLAHU AKBAR
ASYHADU ALLAILAHA ILLALLAH
ASYHADU ALLAILAHA ILLALLAH
ASYHADU ANNA MUHAMMADAR RASULULLAH
ASYHADU ANNA MUHAMMADAR RASULULLAH
HAYYA ALAS SHALAH
HAYYA ALAS SHALAH
HAYYA ALAL FALAH
HAYYA ALAL FALAH
ALLAHU AKBAR… ALLAHU AKBAR
LA ILAHA ILLALLAH
Penolong         : Rasulullah kini hijrah ke Madinah untuk menysari`atkan azan setiap kali salat 5 waktu
Budak             : Siapakah gerangan yang akan mengumandangkan azan di Negeri baru itu?
Penolong         : Engkaulah muazin Rasulullah. Engkaulah yang tertulis dalam sejarah Islam, laki-laki yang pertama kali mengumandangkan azan. Engkaulah yang mampu mengisi hati kaum muslimin dengan siraman lantunan kata-kata indah sepanjang sejaran peradaban manusia…

Lampu Padam

Naskah ini pernah diberikan kepada:
A.  KANTOR
  1. MAN LAKUDO
  2. Drs. AHID HIDAYAT, M.Hum.
  3. Dr. HILALUDDIN HANAFI, M.Pd.
  4. Dra. SRI SURYANA DINAR, M.Hum.
  5. SUMIMAN UDU, S.Pd. M.Hum.
  6. IRIANTO IBRAHIM, S.Pd., M.Pd.
  7. Dra. NURLAELA, M.Pd.
B.  KANTOR
  1. KEPALA KANTOR BAHASA PROV. SULTRA
  2. SAIFUDDIN GANI, S.Pd.
B.     ORGANISASI
  1. KETUA BEM FKIP UNHALU
  2. KETUA BEM PERTA UNHALU
  3. KETUA BEM FISIP UNHALU
  4. KETUA BEM FISIP UNHALU
  5. KETUA MPM SAILANUL ILMI
  6. KETUA MPM ULUL ALBAB
  7. KETUA MPM AZ-ZAITUN PERTANIAN
  8. KETUA MPM NUR ABDI

No comments :

Post a Comment