PERBUDAKAN (Naskah Drama Satu
Babak)
OLEH
SAMSUDDIN
DESKRIPSI
NASKAH
DRAMA ini diadaptasi dari
kisah Bilal Bin Rabah. Seorang budak berkulit hitam dari turunan Habsyi.
Seorang budak belian yang sangat kokoh mempertahankan kalimat Ilahi dalam
hatinya. Siksaan, deraan dan makian yang dilontarkan padanya tidak
menjadikannya rendah dan hina di hadapan manusia untuk tetap mempertahankan
kalimat Ilahi dalam hatinya. Seorang budak, yang memiliki keyakinan yang kuat
tentang kebenaran ajaran yang dibawa oleh Rasulullah SAW.
ADEGAN
I
SUASANA REDUP. DESIRAN ANGIN PADANG
PASIR MENGGEMURUH, BUNYI BATU YANG DILEMPARKAN KETUBUH BUDAK TERDENGAR SANGAR. SUARA AZAN TERDENGAR SAMAR. SUARA AHAD… AHAD…
TERUS TERLAFAZKAN OLEH BUDAK. AZAN MASIH
TETAP SAMAR TERDENGAR. LAMPU MENYALA PERLAHAN.
(AZAN)
Majikan :
(garang) Suara apa itu? Suara apa itu?
Budak :
Ahad…
Majikan :
Ahad… ahad… suara seruan? Ha… Ha… Biadab kau. Tidak pernah diajar oleh nenek
moyangku
Budak : Ahad… Ahad… Seruan
suci…
Majikan :
Seruan suci, apa maksudmu?
Budak :
Kebenaran…
Majikab :
Kebenaran? Baru terjadi…
Budak :
Kebenaran yang akan menghancurkan Latta dan Uzza
Majikan :
Berani sekali kamu. Lihatlah dirimu sendiri
Budak :
Inilah yang ingin kutunjukan pada seluruh kaum Habsy
Majikan : Kehancuran dan
kerendahan dirimu?
Budak :
Agama kebenaran yang akan mengubur dalam Latta dan Uzza. Tuhan yang kamu buat
sendiri itu. (dengan suara lantang)
Majikan :
Dasar budak!!! Biadap!!! Tidak tahu diri. Kubunuh kau... Rasakan ini.
Budak :
Sedikitpun, kamu tak akan mampu mengubah keyakinanku
Majikan :
Akan kupanggang di lapangan terbuka. Biar semua kaum dapat melihat kemalanganmu.
Budak : Ahad… Ahad…
Majikan :
Rasakan…Rasakan… Rasakan... Masih akan menyebut Ahad…?
Budak :
(tertawa) Pukulan cambukmu telah kurasakan sebagai sebuah kenikmatan. Tubuhku
tidak akan koyak karena pukulanmu…
Majikan :
Rasakan ini…
Budak :
Ahad… Ahad…
Majikan :
Rasakannnnnnn…
Budak :
Teruskan… Teruskanlah… Sampai engkau merasa puas. Pukullah tubuhku semaumu.
Tapi tak dapat kau ubah keyakinanku. Ha… ha… inilah kenikmatan yang tertinggi yang
pernah kurasakan. Kenikmatan mempertahankan kebenaran ajaran Muhammad. Ahad… Ahad…
Majikan :
Biadap… Akan kubakar tubuhmu dengan neraka jahannam…(majikan putus asa.
Menyiksa bilal. Ia keluar sambil erpikir, apa lagi yang harus ia lakukan untuk
mengubah keyakinan Budaknya)
Budak :
Lakukanlah… Itulah kabar gembira yang telah lama kurindukan dari saudagar yang
tidak tahu diri
ADEGAN II
MAJIKAN PUTUS ASA. TERLIHAT DUDUK PADA BATU BESAR. IA
KELELAHAN MENYIKSA BUDAKNYA. SUARA AZAN MENGGEMA. LAMPU MENYALA PERLAHAN.
TERLIHAT BUDAK MASIH TEGAR.
Algojo I : Wahai manusia
malang, kamu pengikut Tuanku atau Muhammad?
Budak : Pengikut kebenaran…
Algojo II : (tertawa) Ia
mulai mengakui kebenaran Latta dan Uzza
Budak : Ahad… Ahad…
Algojo II : Ubahlah ucapanmu itu. sesungguhnya
Ia tidak dapat menyelamatkan kamu dari badai ini!
Algojo I : Ya. Sebutlah
Latta dan Uzza. Niscaya akan datang kepadamu penolong-penolongnya.
Budak : Latta dan Uzza
menolong kalian karena kebodohan dan kejahilan kalian
Algojo II : Biadab… !!!
(sambil mengangkat cambuknya)
Algojo I : Sabar!!! Budak
malang ini sedang menguji kesabaran kita
Algojo II : Kuseret tubuhmu
di padang pasir!
Budak : Itu hanya pantas dilakukan
kepada Latta dan Uzza…tuhan kalian yang bodoh dan malang itu
Algojo I : Kamu menghina
tuhan kami
Budak : Tuhan kalian juga menghina
kalian
Algojo I : Rasakan ini…
(sambil memukul budak dengan
cambuk)
Budak : Ahad… Ahad…
Algojo I : Demi kesucian
dan kebenaran Latta dan Uzza, akan kulumati tubuhmu dengan cambuk ini.
Budak : Kalian telah
berada di balik tabir kegelapan. Latta dan Uzza telah menggunakan kebodohan dan
kejahilan ajaran nenek moyang kalian untuk menyesatkan kalian. Ajaran kesesatan
yang telah menjalar pada hati kalian selama puluhan tahun
Algojo II : Demi
mempertahankan kesucian ajaran nenek moyang kami (sambil memukuli Bilal), akan
kukoyak-koyak tubuhmu sampai tidak dikenali (sambil memukul)
Budak : Ahad… Ahad… Nenek
moyang kalian sedang menertawakan kebodohan kalian
Algojo I : Rasakannnn…
Budak : Pukulanmu masih
belum terasa
(MAJIKAN BERDIRI. ALGOJO MUNDUR)
Majikan : Serahkan padaku…
Akan kutunjukkan kepada seluruh penduduk Mekah dan kaum Quraisy yang membangkan
dari kekuasaan Latta dan uzza. Rasakan ini… Akan kutunjukkan kepada seluruh penduduk
Mekah dan kaum Quraisy tentang sejarah perbudakan yang membangkan dari Latta
dan Uzza. Tidak ada seorangpun yang sanggup menyelamatkan diri. (Berteriak)
Wahai penduduk Negeri Mekah dan Kaum Quraisy… saksikanlah ini… saksikan sejarah
kekuatan dan kekuasaaan Latta dan Uzza… kekuatan yang……
Budak : Ahad… Ahad…
Majikan : (karena kelelahan
sampai tidak dapat membedakan ucapa budak) Bagus… kamu menyebut tuhanku… sudah
kuduga, kamu akan menyebut Latta dan Uzza di hadapanku (Algojo bingung).
Sebutlah Latta sekali lagi…
Majikan : Sebutlah Latta
dan Uzza sekali lagi…
Budak : Ahad… Ahad…
Majikan : apaaa…!!!
Budak : Wahai… Umayah…
puaskanlah hatimu. Kebenaran Nur ilahi akan segera tiba… tubuh ini akan menjadi
saksi kebenaran ajaran Muhammad…
Majikan : Jangan sebut nama
itu di hadapanku!
Budak : Umayah… tubuhku
dapat kau lumatkan tetapi kamu tidak akan mampu menghalangi hatiku dan jiwaku
menempuh kebebasan jiwa memegang hak-hak dan kebenaran ilahi
Majikan : Akan kubakar
kamu!!!
Budak : Hatiku dan
kebenaran tidak akan hangus dilalap api yang kau nyalakan
Majikan : Pengawal!!!
(algojo I dan II maju)… himpit badanya dengan batu (segera menghimpit tubuh budak
dengan batu-batu besar)
Budak : Ahad… Ahad…
Majikan : Ikat dia… seret…
di padang pasir. Biar dia merasakan terik mentari dan perih bebatuan
(Algojo I dan II segera
mengikat budak. Sebelum sempat diseret di atas padang pasir, lewat Abu Bakar)
ADEGAN III
WAKTU MENJALANG ZUHUR. BUDAK BERADA DI PADANG PASIR. IA
TETAP SABAR DAN TAK TERGOYAHKAN. SEMENTARA MEREKA MENYIKSANYA, TIBA-TIBA DATANG
PENYELAMAT
Penolong : Apakah kalian akan
membunuh seorang laki-laki karena mengatakan bahwa Tuhannya ialah Allah?
Majikan : apa urusanmu?
Penolong : Agama
Majikan : Agama? Maksudmu?
Penolong : Ahad…
Majikan : Ahad… demi Latta
dan Uzza…
Penolong : Agama kebenaran
dari nur ilahi
Majikan : Demi Latta dan
Uzza…
Penolong : Nur Ilahi akan
menghancurkannya
Majikan : Jadi…
Penolong : Budak ini kutebus
Budak : Ahad… Ahad… Jadi…
Penolong : Mulai sekarang kamu
bebas
Majikan : Apa?
Penolong : Dia akan aku
jadikan manusia yang merdeka
Majikan : Ingin kulihat…
Penolong : Terimalah ini untuk
tebusannya, lebih tinggi dari harganya, dan bebaskan ia…
Budak : Saya merdeka
Penolong : Inilah syari`at nur
Ilahi
Majikan : Aku telah berputus
asa menundukan dia. Bawalah dia! Demi Latta dan Uzza, seandainya harga
tebusannya tak lebih dari satu Ugia, pastilah ia akan kulepas juga (Umayah dan
algojonya meninggalakan penolong dan budak serta pengikut nur ilahi lainnya)
Penolong : Demi Tuhan,
seandainya kalian tak hendak menjualnya kecuali seratus ugia, pastilah akan
kubayar juga
Budak : Ahad… Ahad… Aku
bebas….?
Penolong : Mulai sekarang,
engkau menjadi manusia yang merdeka. Sejajar dengan kaum muslimin yang lain
Budak : Ahad… Ahad…
ALLAHU AKBAR… ALLAHU AKBAR
ALLAHU AKBAR… ALLAHU AKBAR
ASYHADU ALLAILAHA ILLALLAH
ASYHADU ALLAILAHA ILLALLAH
ASYHADU ANNA MUHAMMADAR RASULULLAH
ASYHADU ANNA MUHAMMADAR RASULULLAH
HAYYA ALAS SHALAH
HAYYA ALAS SHALAH
HAYYA ALAL FALAH
HAYYA ALAL FALAH
ALLAHU AKBAR… ALLAHU AKBAR
LA ILAHA ILLALLAH
Penolong : Rasulullah kini
hijrah ke Madinah untuk menysari`atkan azan setiap kali salat 5 waktu
Budak : Siapakah gerangan
yang akan mengumandangkan azan di Negeri baru itu?
Penolong : Engkaulah muazin
Rasulullah. Engkaulah yang tertulis dalam sejarah Islam, laki-laki yang pertama
kali mengumandangkan azan. Engkaulah yang mampu mengisi hati kaum muslimin dengan
siraman lantunan kata-kata indah sepanjang sejaran peradaban manusia…
Lampu Padam
Naskah ini pernah diberikan kepada:
A. KANTOR
- MAN LAKUDO
- Drs. AHID HIDAYAT, M.Hum.
- Dr. HILALUDDIN HANAFI, M.Pd.
- Dra. SRI SURYANA DINAR, M.Hum.
- SUMIMAN UDU, S.Pd. M.Hum.
- IRIANTO IBRAHIM, S.Pd., M.Pd.
- Dra. NURLAELA, M.Pd.
B. KANTOR
- KEPALA KANTOR BAHASA PROV. SULTRA
- SAIFUDDIN GANI, S.Pd.
B. ORGANISASI
- KETUA BEM FKIP UNHALU
- KETUA BEM PERTA UNHALU
- KETUA BEM FISIP UNHALU
- KETUA BEM FISIP UNHALU
- KETUA MPM SAILANUL ILMI
- KETUA MPM ULUL ALBAB
- KETUA MPM AZ-ZAITUN PERTANIAN
- KETUA MPM NUR ABDI
No comments :
Post a Comment